“Jalan Golongan yang selamat” karangan Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Penerbit Darul Haq,Jakarta..Manhaj(Jalan) golongan yang selamat antaranya:-
1)Golongan yang setia berpegang teguh kepada manhaj rasuluallah dalam hidupnya, dan manhaj para sahabat sesudahnya.
“Aku tinggalkan padamu dua perkara ,kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya,yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga keduanya menghantarku ke telaga (Surga)” (Disahihkan al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’)
2)Golongan yang akan kembali merujuk kepada firman Allah dan sabda RasulNya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan di antara mereka.
“Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (An-Nisa’:59)
“Maka demi Tuhanmu,mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan ,dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”(An-Nisa:65)
3)Golongan yang tidak mendahulukan perkataan seseorang atas firman Allah dan sabda RasulNya,sebagai realisasi dari firman Allah.
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya dan bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”(Al-Hujurat:1)
Ibnu Abbas radiallahu’anhuma berkata, “Aku mengira mereka akan binasa.Aku mengatakan , Nabi sallallahu’alaihiwasallam bersabda, sedang mereka mengatakan ,’Abu Bakar dan Umar berkata “ (HR Ahmad dan Ibnu Barr)
4)Golongan yang sentiasa menjaga kemurnian tauhid.
Mengesakan Allah dengan beribadah,berdoa dan memohon pertolongan, baik dalam masa sulit mahupun lapang,menyembelih korban,bernazar,tawakkal,memutuskan segala perkara dengan hokum yang diturunkan oleh Allah dan berbagai bentuk ibadah lain yang semuanya menjadi dasar bagi tegaknya Daulah Islamiyah yang benar.Menjauhi dan membasmi berbagai bentuk syirik dengan segala simbol-simbolnya yang banyak ditemui di Negara-negara Islam, sebab hal itu merupakan konsekuensi tauhid. Dan sungguh,suatu golongan tidak mungkin mencapai kemenangan jika ia meremehkan masalah tauhid,tidak memberantas syirik dengan segala bentuknya. Hal ini merupakan teladan dari para rasul dan Rasul kita Muhammad salallahu’alaihiwasalam.
5)Golongan yang senang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah dalam ibadah,perilaku dan segenap hidupnya.
Sabda Nabi salallahu’alaihiwasalam : “Sesungguhnya Islam pada permulaannya asing dan akan kembali menjadi asing seperti pada permulaannya. Maka keuntungan besarlah bagi orang-orang yang asing (HR.Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan, : “Dan keuntungan besarlah bagi orang-orang yang asing, yaitu orang-orang yang (tetap) berbuat baik ketika manusia sudah rosak”(Al-Albani berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Amr ad-Dani dengan sanad shahih”)
6) Golongan yang tidak fanatik kecuali kepada Firman Allah dan Sabda Rasulnya yang ma’shum, yang berbicara tidak berdasarkan hawa nafsu.
Sabda Nabi salallahu’alaihiwasalam : “Setiap manusia (pernah) melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat”(Hadits hasan riwayat Imam Ahmad).
Imam Malik berkata,”Tak seorang pun sesudah Nabi salallahu’alaihiwasalam melainkan ucapannya diambil atau ditinggalkan (ditolak) kecuali Nabi salallahu’alaihiwasalam (yang ucapannya selalu diambil dan diterima).”
7)Golongan yang adalah para ahli hadits
Sabda Nabi salallahu’alaihiwasalam : “Senantiasa ada segolongan dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka sehingga datang keputusan Allah”(HR. Muslim)
8)Golongan yang menghormati para imam mujtahidin,tidak fanatik terhadap salah seorang di antara mereka.
Golongan yang selamat mengambil fiqih (pemahaman hukum-hukum Islam) dari Al-Quran,hadits-hadits yang shahih dan pendapat-pendapat imam mujtahidin yang sejalan dengan hadits shahih. Hal ini sesuai dengan wasiat mereka,yang menganjurkan agar para pengikutnya mengambil hadits shahih , dan meninggalkan setiap pendapat yang bertentangan dengannya.
9) Golongan yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran.
Mereka yang melarang segala jalan bid’ah yang menghancurkan dan memecah belahkan umat,berbuat bid’ah dalam hal agama dan menjauhi sunnah Rasul dan para sahabatnya.
10)Golongan yang mengajak seluruh umat Islam agar berpegang teguh kepada sunnah rasul dan sahabatnya.
Agar mereka mendapatkan pertolongan dan masuk Syurga atas anugerah Allah dan syafaat Rasuluallah salallahu’alaihiwasalam dengan izin Allah
11)Golongan yang mengingkari peraturan dan perundangan-perundangan yang dibuat oleh manusia jika bertentangan dengan ajaran Islam.
FirmanNya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ra’d:11)
12)Golongan yang mengajak seluruh umat Islam berjihad di jalan Allah.
Jihad adalah wajib bagi setiap muslim sesuai dengan kekuatan dan kemampuannya. Jihad dapat dilakukan dengan :
Pertama, jihad dengan lisan dan tulisan yaitu mengajak umat Islam dan umat lainnya agar berpegang teguh dengan ajaran Islam yang shahih, tauhid yang murni dan bersih dari syirik yang nyata banyak terdapat di Negara-negara Islam. Rasuluallah salallahu’alaihiwasalam telah memberitakan tentang hal yang akan menimpa umat Islam ini. Beliau bersabda : “Hari kiamat belum akan tiba, sehingga kelompok-kelompok dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sehingga kelompok-kelompok dari umatku menyembah berhala-berhala” (Hadits shahih riwayat abu Daud, hadits yang semakna ada dalam riwayat Muslim)
Kedua, jihad dengan harta,yaitu menginfakkan harta untuk penyebaran dan peluasan ajaran Islam,mencetak buku-buku dakwah yang mengajak ke jalan yang benar(sejahtera ke atas mereka2 ini, yang pernah berbakti pada ana,moga Allah balas kebaikan antum dengan kebaikan yang banyakn dan bertambah banyak.syukran jazilan).Memberi santunan kepada umat Islam yang masih lemah imannya agar tetap memeluk Islam, membeli senjata dan peralatan perang,memberikan bekalan kepada para mujahidin, baik berupa makanan, pakaian atau keperluan lain yang diperlukan.
Ketiga, jihad dengan jiwa iaitu ikut di medan peperangan untuk kemenangan Islam, dan agat kalimat Allah ( La ilaha illallah) tetap jaya .
Sabda Nabi salallahu’alaihiwasalam : “Perangilah orang-orang musyrik itu dengan harta,jiwa dan lisanmu(HR. Abu Daud,hadits shahih)
Hukum jihad : Fardu ‘ain misalnya orang yahudi merampas tanah umat Islam di Palestina dan membuat kerosakan dan membunuh.
Fardu kifayah : Jika sebahagian telah ada melakukannya maka sebahagian yang lain kewajibannya menjadi gugur.
No comments:
Post a Comment